Jakarta,Upaya mewujudkan ketahanan energi diharapkan dapat dicapai dengan implementasi tiga langkah, yakni kebijakan harga energi sesuai mekanisme pasar, efisiensi energi, dan pengembangan energi alternatif. Hal itu ditegaskan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Evita Legowo dalam paparannya di depan peserta Seminar Nasional di Kampus Universitas Indonesia Depok, Rabu (10/9) siang.
Efisiensi dalam hal ini dilakukan dengan penghematan penggunaan energi. Akan tetapi, selain itu juga melalui kewajiban audit energi dan penerapan standar peralatan pemanfaat energi, tambah Dirjen.
Urgensi bagi efisiensi, menurut Evita, didasarkan pada fakta bahwa Indonesia—dilihat dari pencapaian PDB-nya—merupakan negara yang sangat boros dalam pemakaian energi, mengalahkan Thailand dan Malaysia.
Rektor Universitas Indonesia (UI) Gumilar R Somantri ketika membuka Seminar yang diselenggarakan guna memperingati ”25 Tahun Program Studi Pengkajian Ketahanan Nasional” menggarisbawahi pentingnya program konservasi…
Efisiensi dalam hal ini dilakukan dengan penghematan penggunaan energi. Akan tetapi, selain itu juga melalui kewajiban audit energi dan penerapan standar peralatan pemanfaat energi, tambah Dirjen.
Urgensi bagi efisiensi, menurut Evita, didasarkan pada fakta bahwa Indonesia—dilihat dari pencapaian PDB-nya—merupakan negara yang sangat boros dalam pemakaian energi, mengalahkan Thailand dan Malaysia.
Rektor Universitas Indonesia (UI) Gumilar R Somantri ketika membuka Seminar yang diselenggarakan guna memperingati ”25 Tahun Program Studi Pengkajian Ketahanan Nasional” menggarisbawahi pentingnya program konservasi…